https://www.radargep.com

Tuntut Dugaan Pertamax Oplosan Diusut Tuntas

Aliansi Mahasiswa Penyelamat Uang Negara Geruduk Kantor PT Pertamina

Aliansi Mahasiswa Penyelamat Uang Negara Geruduk Kantor PT Pertamina

PEKANBARU | RADARGEP.COM - Ratusan massa yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Penyelamat Uang Negara (Ampun) melakukan aksi demonstrasi didepan kantor pertamina, jalan Sisingamangaraja, kota Pekanbaru, Riau, Kamis (19/06/25). 

Dalam aksi tersebut, sejumlah massa menyampaikan keluh kesah dan aspirasinya terkait dugaan pertamax oplosan yang merugikan masyarakat banyak dalam hal ini konsumen khususnya di provinsi Riau. 

Dalam tuntutannya massa mendesak Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) untuk segera mengusut tuntas dugaan Pertamax oplosan, dan melakukan audit menyeluruh terhadap proses produksi dan distribusi BBM oleh PT. Pertamina patra niaga di provinsi Riau. Meminta Pertamina untuk transparan dan bertanggung jawab, serta membuka data dan hasil uji mutu BBM secara berkala kepada public khususnya di provinsi riau.

Cornel, Koordinator Umum aksi Aliansi Mahasiswa Penyelamat Uang Negara menyampaikan keprihatinannya terhadap isu dugaan Pertamax oplosan yang hingga saat ini belum diketahui pengusutannya telah berjalan seperti apa.

"Kami melakukan aksi hari ini sebagai bentuk keprihatinan dan kekecewaan atas dugaan kuat adanya praktik oplosan bahan bakar Pertamax yang merugikan masyarakat luas. Sebagai warga negara, kami menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pihak-pihak yang bertanggung jawab, khususnya Pertamina dan instansi pengawas terkait," ujar Cornel.

Dirinya menegaskan, aksi ini bukan semata-mata bentuk protes, tapi juga seruan moral agar pemerintah serius menangani isu ini. Juga menuntut investigasi menyeluruh, sanksi tegas bagi oknum yang terlibat, serta jaminan bahwa kualitas BBM yang dikonsumsi rakyat tidak dicurangi.

"Kami akan terus mengawal isu ini sampai ada kejelasan dan keadilan ditegakkan. Masyarakat berhak tahu apa yang mereka beli dan gunakan, dan negara wajib melindungi hak tersebut," tegas Cornel.

Dalam aksi tersebut, Cornel meminta agar kepala Cabang Pertamina Patra Niaga Riau memberikan keterangan terkait tuntutan yang disampaikan dengan terbuka supaya ada kejelasan dari dugaan tersebut.

"Tadi kami minta agar kepala cabang Pertamina Riau keluar menanggapi kami namun tidak diindahkan. Maka dengan tegas akan kembali melakukan aksi jilid dua untuk meminta pertanggungjawaban nya," kata Cornel.

Sementara itu, Kepala cabang Pertamina Riau yang diwakili oleh Taufik Lubis Sales Branch Manager Riau III Fuel at PT Pertamina (Persero) menyampaikan bahwa kepala cabang Pertamina Wilson tidak bisa hadir sehubungan yang bersangkutan tidak ada dilokasi.

"Kepala cabang Wilson menyampaikan tidak ada dilokasi sehubungan lagi tugas diluar. Kami juga apresiasi kegiatan kawan-kawan sebab tujuan kita sama bagaimana mensejahterakan masyarakat khususnya penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM), dan ini menjadi perbaikan bersama baik dari sisi pertamina sebab tujuan kedepan agar lebih baik," ungkap Taufik.

Kemudian lanjut Taufik, mengajak kerjasama jika terdapat pelanggaran untuk sama-sama turun dan melaporkan agar ditindak sesuai dengan pelanggarannya, supaya terdapat kerjasama antara kita.

"Baiknya jika kawan-kawan dapat pelanggaran penggunaan SPBU silakan dilaporkan agar kita bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Kemudian tuntutan ini kita bahas terkait langkah yang kami ambil selanjutnya untuk menertibkan SPBU yang nakal tersebut," pungkas Taufik. (MH)

Komentar Via Facebook :