DI LOKASI "GELPER JUDI" POKEMON PEKANBARU
Oknum Polisi Diduga Pukul Wartawan, Pelaku Mengaku Berinisial Joko dari Polsek Senapelan

Foto: Potongan dokumentasi yang sempat terekam kamera hp korban di lokasi.
PEKANBARU | RADARGEP.COM – Dunia pers di Pekanbaru kembali tercoreng oleh dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat. Seorang wartawan berinisial TL menjadi korban pemukulan oleh oknum polisi di sebuah gelanggang permainan (gelper) jenis tembak ikan-ikan yang disinyalir sebagai tempat praktik judi, bernama Pokemon di Jalan Riau, Kota Pekanbaru, pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
Ironisnya, oknum pelaku yang saat kejadian menampar korban, belakangan telah menghubungi korban dan mengakui perbuatannya melalui nomor 0852-7400-53xx. Pelaku memperkenalkan diri sebagai "Pak Joko" yang mengaku sebagai personil dari Polsek Senapelan, Jumat sore (17/10/2025) sekira pukul 17.48 WIB.
Pengakuan Mengejutkan Pelaku
Menurut keterangan TL, komunikasi via telepon dengan pelaku terjadi setelah insiden tersebut. Pelaku secara terang-terangan membenarkan tindakannya. "Yang di gelper itu saya minta maaf ya," ujar Joko kepada korban. Ia kemudian melanjutkan pengakuannya, "Saya pak Joko yang kawannya tentara itu bg," sambung Joko.
TL yang ingin memastikan, bertanya, "oh berarti abang ini yang menampeleng saya kemarin ya?". Pertanyaan tersebut dijawab tegas oleh pelaku, "Iya iya iya iya, yang waktu kejadian kawan itu," membenarkan dirinya adalah oknum yang melakukan pemukulan.
Diawali Tuduhan Merekam oleh Security
Insiden tersebut, menurut pengakuan TL, bermula ketika dirinya memasuki tempat gelper tersebut untuk menjalankan tugas jurnalistik. TL menegaskan bahwa awalnya ia tidak merekam. Namun, masalah timbul setelah seorang security di tempat itu menuduhnya merekam.
"Karena dituduhkan saya merekam, otomatis saya curiga ada apa di dalam pokemon ini," jelas TL. Kecurigaannya semakin kuat karena di depan tempat tersebut terpampang jelas tulisan "Dilarang Main Judi". Puncak insiden terjadi ketika security menekan tombol rekaman otomatis pada ponsel korban, yang kemudian menyebabkan korban ditahan, diintimidasi, dan berujung pada penamparan oleh oknum yang diduga polisi tersebut.
Dugaan Keterlibatan Aparat dan Setoran Uang Rokok
Kehadiran oknum polisi dan oknum tentara di tempat yang diduga kuat sebagai praktik judi ini semakin menimbulkan pertanyaan besar. Seorang yang disebut-sebut sebagai pemilik usaha, berinisial Ahui, mengaku tidak mengetahui secara detail peristiwa pemukulan tersebut.
Ahui juga mengaku belum pernah melihat wajah polisi yang melakukan patroli di tempat usahanya. Namun, ia mengakui adanya aktivitas patroli rutin dari pihak tertentu. "yang ambil ambil patroli itu tiap malam ada. kadang kadang ada patroli yang datang, patroli lingkungan nah itu ambil uang rokok kadang 10ribu, 15ribu," ungkap Ahui, mengindikasikan adanya setoran 'uang rokok' dari tempat usahanya. Saat dikonfirmasi mengenai keabsahan izin gelper Pokemon tersebut dan keberadaan patroli polisi, Ahui belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan.
Korban Akan Tempuh Jalur Hukum
TL menyatakan sangat tidak menerima perlakuan oknum polisi tersebut. "Yang saya tidak terima itu, seharusnya dia selaku polisi yang mengayomi masyarakat malah dia yang buat ulah. Dengan tindakannya seperti itu, sama saja mengajak yang lain itu hal-hal yang tidak diinginkan," tegas TL.
Korban berjanji akan segera membuat laporan resmi atas kejadian ini kepada pihak yang berwenang, mendesak adanya proses hukum terhadap oknum polisi berinisial Joko dari Polsek Senapelan dan mengusut tuntas dugaan praktik judi serta keberadaan aparat di lokasi tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih berupaya meminta tanggapan dan konfirmasi dari Polsek Senapelan, Polresta Pekanbaru, dan pihak terkait lainnya untuk menjamin keberimbangan berita yang akuntabel sesuai Kode Etik Jurnalistik.
(TM/Red)
Komentar Via Facebook :