DIDUGA NYAMBI CALO PEKERJAAN
Oknum Security RS Eka Hospital Meminta Sejumlah Uang Administrasi Sebagai Syarat

PEKANBARU | RADARGEP.COM - Seorang wanita pencari kerja inisial NH (19) warga Muara Fajar Kecamatan Rumbai Timur Kota Pekanbaru mengaku tertipu dan menjadi korban oknum Security Rumah Sakit (RS) Eka Hospital inisial GZ yang diduga nyambi sebagai calo pekerjaan. Meskipun telah menyetorkan uang jutaan kepada GZ dan salah satu Lembaga Pendidikan Security di Pekanbaru sesuai arahan GZ, niatnya untuk bekerja tidak kunjung terkabulkan, Selasa (19/09/2023).
Kepada awak media ini, Korban didampingi kakaknya Nia mengaku tergiur iming-iming dari oknum karyawan RS Eka Hospital inisial DN dan GZ yang diketahui sering memasukkan orang di perusahaan dengan meminta sejumlah biaya adminstrasi sebagai syarat.
"Katanya bisa dapat pekerjaan, asalkan mau bayar administrasi. Uang saya sudah habis 3,5 juta akibat ulah GZ, dan sekarang dia meminta menyediakan uang 1,5 juta lagi baru bisa diterima bekerja," jelas Korban.
Lanjutnya, melalui rekan kerja GN inisial DN diperoleh informasi bahwa ada oknum Security RS Eka Hospital yang bisa membantu memasukan orang di pekerjaan dengan syarat harus membayar sejumlah uang administrasi.
Karena percaya dan butuh pekerjaan, maka Korban bersedia mengeluarkan sejumlah uang berdasarkan arahan GZ dan sebagai Down Payment (DP) sebesar 1,5 juta untuk Lembaga Pendidikan Dasar Securty sebesar 3,5 juta. Hal itu dikuatkan dengan bukti serah terima kwitansi yang ditanda tangani langsung GZ selaku oknum Security RS Eka Hospital tertanggal (09/05/2023).
Beberapa hari kemudian, Korban didampingi GZ mendatangi Kantor Lembaga Pendidikan Dasar Security di Jalan Garuda Pekanbaru dan menyerahkan uang sebesar 2 juta rupiah sekaligus menerima selembar Sertifikat Diklat Security tertanda Dirbinmas Polda Riau, Kombes Pol Wendry Purbiyantoro, SH (meskipun NH belum mengikuti pelatihan apapun di tempat tersebut).
Selanjutnya, GZ meminta Korban bersabar menunggu informasi terkait pekerjaan yang cocok untuknya.
Seiring berjalannya waktu, informasi pekerjaan yang dijanjikan tidak kunjung ada dari GZ, meskipun NH berulang kali mempertanyakan pekerjaan itu tetapi GZ terkesan menghindar dengan berbagai alasan.
Diduga karena terus didesak, GZ meminta korban untuk datang ke Mall SKA dan menyediakan uang sebesar 1,5 juta lagi sebagai biaya administrasi dan akan dihubungi selanjutnya. Lantas Korban menyanggupi biaya tersebut dan mengatakan akan meminta persetujuan orang tuanya terlebih dahulu sambil menunggu arahan GZ selanjutnya.
Pada hari berikutnya GZ meminta korban untuk menyerahkan uang 1,5 juta, namun hal itu tidak terlaksana karena keluarga korban curiga atas syarat pekerjaan tersebut.
Di sisi lain, GN saat dikonfirmasi awak media membenarkan dan mengaku hanya membantu korban NH untuk mendapatkan pekejaan. Menurutnya, telah banyak pekerja yang telah dia bantu seperti itu.
"Kita hanya membantu, jika Nengsih kurang nyaman silahkan ke Kantor PT KFU, dan juga gak ada paksaan kemarin pak," kata GN.
Disinggung terkait nama perusahaan yang meminta uang admin sebesar 1,5 juta, GN enggak menyebutnya dengan jelas dan terkesan berbelit-belit.
Terkait hal itu, Syam selaku Manager General Affair RS Eka Hospital saat dikonfirmasi di kantornya menegaskan bahwa sejak lama telah disampaikan bahwa di RS Eka Hospital tidak dibenarkan memungut biaya administrasi dalam proses penerimaan karyawan.
"Saya selalu menekankan tidak ada orang yang masuk kerja mengatasnamakan saya, Chief atau bayar membayar," tegasnya.
Lanjutnya, jika hal seperti itu ketahuan maka langsung dikeluarkan termasuk yang membayar.
"Ketahuan sama saya, saya akan keluarkan langsung. Orang yang memberikan uangnya saya keluarkan dengan orang yang diberikan uangnya (penerima uang--red)," lanjutnya.
Disinggung terkait saksi ulah oknum GZ yang meminta sejumlah uang, Syam menyerahkan kepada Chief Security Eksternal RS Eka Prima dari PT Sinar Janit Sarana, Radinal.
"Orang sudah susah, mencari pekerjaan sesama profesinya, masih kalian minta yang enggak-enggak, wah itu sudah diluar nalar," tutur Syam mengakhiri.
Hal senada disampaikan Radinal selaku Chief Security bahwa tidak pernah ada permintaan sejumlah uang administrasi di tempat tersebut. Radinal berjanji akan menindak tegas oknum anggotanya tersebut jika benar.
"Kalau memang ada yang seperti itu, diluar kegiatan kita disini, kita akan sanksi pak," tegas Radinal mengakhiri.
Komentar Via Facebook :